Skip to main content

Mengenal Isi Kotak Makan Masyarakat Amerika


Sudah hal yang umum bagi masyarakat Amerika Serikat untuk membawa bekal makanan. Pada tahun 2007, tercatat sebanyak 8 miliar kotak makan siang yang dibawa oleh masyarakat Amerika Serikat setara dengan Gross Domestic Bruto negara Paraguay. Terdapat beberapa makanan yang umum dibawa oleh masyarakat Amerika, meliputi: sandwich berisi peanut butter dan jelly; jus apel dalam kotak; baby carrotsgoldfish crackers; dan Twinkies cakes.

Adapun proses bagaimana makanan tersebut dibuat di masing-masing perusahaan dikupas dalam video TV series "Food Tech" episode 3 yang bertemakan Lunch Box. 

Berikut merupakan penjabarannya:

Peanut Butter
Salah satu perusahaan yang memproduksi produk peanut butter adalah Sunland Inc. yang berada di Portales, New Mexico. Pada proses produksinya digunakan kacang jenis Valencia. Ini karena kacang Valencia merupakan kacang yang memiliki rasa manis yang natural, terutama setelah dipanggang. Proses pembuatan peanut butter dimulai dengan pengupasan kulit yang membungkus kacang. Pengupasan kulit menggunakan bantuan mesin pengupas kacang, yang mana kacang berkulit akan dimasukkan ke dalam mesin, kemudian digesekkan ke permukaan komponen grid besi dalam mesin (gambar 1), memisahkan biji kacang dari kulitnya. 
Grid besi dalam mesin pengupas kacang

Kulit yang sudah dipisahkan dimanfaatkan dalam berbagai hal dari kosmetik hingga cat’s litter. Kacang yang telah dikupas kemudian dipanggang dengan suhu 350 F selama setengah jam. Proses pemanggangan kacang akan menghasilkan senyawa volatil pemberi flavor khas kacang panggang. Senyawa volatil dihasilkan dari reaksi non enzimatis seperti reaksi Maillard, karamelisasi, dan oksidasi lemak. Adapun senyawa-senyawa yang berperan adalah asam amino, gula pereduksi, dan lemak. Senyawa-senyawa volatil yang terbentuk meliputi prekursor pirazin, karbonil, sulfur, dan senyawa lainnya yang membentuk flavor kacang. Pirazin adalah senyawa yang paling berperan dalam pembentukan karakteristik flavor “nutty” pada kacang. Pirazin terbentuk dari reaksi Maillard senyawa asam amino dan gula pereduksi. 

Kacang kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling, menghasilkan selai kacang yang creamy. Selain selai kacang halus pada umumnya, terdapat pula produk selai kacang crunchy. Pada proses pembuatan tipe selai kacang tersebut, ditambahkan cincangan kacang kasar ke dalam selai kacang.

Grape Jelly
Pada pembuatan produk grape jelly, digunakan jenis Concord Grape. Jenis anggur tersebut berhasil diciptakan oleh petani pada tahun 1894 setelah melalui proses crossbreeding sebanyak tidak kurang dari 22.000 kali. Kelebihan jenis anggur tersebut adalah rasa manisnya dan dapat tahan di cuaca dingin. Proses pembuatan jelly dimulai dengan memasak jus anggur yang telah ditambahkan susbtansi tertentu seperti pektin. Senyawa pektin ini yang berperan dalam pembentukkan struktur kokoh pada pembuatan jelly. Adapun penambahan jelly biasanya menyesuaikan dengan buah yang dipakai. Ini karena, di dalam buah sudah terkandung sejumlah pektin, namun kadarnya berbeda untuk tiap jenis buah. Selain itu, buah yang matang biasanya lebih sedikit. Penambahan pektin juga harus dilakukan pada jumlah yang pas. Terlalu banyak pektin menyebabkan konsistensi jelly yang dihasilkan terlalu padat dan kaku. Sementara, konsistensi jelly yang diinginkan adalah jelly yang bersifat spreadable

Pemasakan dilakukan pada suhu 280 F sambil dilakukan juga pemasakan wadah kaca agar tidak pecah saat dimasukkan jelly. Pada saat masih panas, jelly masih berwujud cair. Sehingga, pada saat selesai pengemasan, jelly dalam jar dibiarkan selama beberapa waktu hingga tidak panas dan mengental.

Sliced Bread "Wonder Bread"
Roti tawar "Wonder Bread" sudah dijual selama lebih dari 90 tahun. Roti dibuat dengan mencampurkan tepung terigu, ragi, beberapa jenis aditif, dan gula cair dengan konsentrasi 5% yang memberikan aroma manis khas roti. Pencampuran dilakukan di mesin mixer berkapasitas 1700 loaf . Adonan kemudian melewati divider yang memotong jumlah adonan tepat untuk 1 loaf. Adonan kemudian melewati humid chamber selama 1 jam untuk mengoptimalkan pengembangan adonan. Setelah dipanggang, adonan roti dikeluarkan dari cetakan dengan kombinasi semprotan udara bertekanan tinggi dan penyedot vakum untuk dipotong. 

Apple Juice Box

Proses pembuatan jus kotak dimulai dengan langkah persiapan berupa pembuatan kemasannya terlebih dahulu. Kemasan yang sudah umum digunakan merupakan kemasan tetra pak. Kemasan ini merupakan jenis kemasan yang dipakai pada teknik pengemasan aseptik yang dapat menjamin kualitas produk selama 12 bulan penyimpanan tanpa pendingin. Kemasan tetra pak terdiri dari 6 lapisan dan 3 bahan. Adapun urutan lapisan kemasan dari paling luar hingga paling dalam adalah sebagai berikut:

  1. Bahan polietilen untuk menjaga kelembaban
  2. Bahan kertas untuk stabilitas dan kekuatan
  3. Bahan polietilen untuk perekat
  4. Bahan aluminium untuk mencegah masuknya oksigen dan cahaya agar flavor terjaga
  5. Bahan polietilen sebagai perekat
  6. Bahan polietilen untuk mencegah masuk dan keluarnya cairan

Keuntungan dari penggunaan tetra pak dan teknik pengemasan aseptik adalah penggunaan bahan yang murah dan ringan mempermudah pengangkutan dan pengiriman; masa simpan lebih panjang, bahkan tanpa disimpan di suhu dingin; dan penggunaan suhu tinggi dan cepat lebih menjaga kualitas nutrisi dari produk.

Proses produksi dimulai dengan pembuatan roll kertas besar yang dicetak sesuai desain kemasan produk. Kemudian, roll kertas tersebut dilapisi dengan aluminium foil dan lapis polyethylene berdensitas rendah pada mesin Laminator. Mesin tersebut dapat memproses roll sepanjang 5 mill dalam waktu 8 menit, atau dengan kecepatan 60Kph. Rol yang telah jadi kemudian dipotong sesuai ukuran.

Salah satu pabrik jus apel di Amerika Serikat berada di Wisconsin. Jus apel dibuat dengan bahan baku berupa konsentrat apel. Konsentrat apel ditimbang untuk menentukkan jumlah air yang ditambahkan. Penambahan air dilakukan dengan perbandingan konsentrat apel dan air sebesar 3:17. Selain air, ditambahkan juga asam askorbat. Jus yang telah jadi kemudian masuk ke dalam tahap pengemasan. Pengemasan menggunakan mesin Tetra Filler. Pada mesin tersut, roll kemasan dibentuk menjadi silinder dan diisi jus apel ke dalamnya. Kemudian, silinder berisi aliran jus apel akan dipotong, dilipat, dibentuk, dan dilem secara cepat, menghasilkan produk jus apel dalam kemasan kotak.

Baby Carrot

Bolthouse Farm merupakan salah satu produsen wortel terbesar di Amerika. Produk baby carrot diciptakan oleh Mike Yurosek pada akhir 1980-an. Awal mula penciptaan produk tersebut aalah untuk memanfaatkan wortel yang bentuknya tidak baik dan ditolak, yang jumlahnya hampir 70% dari total panen. 

Dalam video, cucu Mike yang merupakan generasi ketiga dalam usaha pertanian wortel menjelaskan beberapa perbedaan antara generasi dalam menjalankan usaha ini. Berbeda dengan dulu, sekarang kegiatan pertanian kebanyakan dapat dilakukan secara otomatis yaiitu menggunakan mesin. Sebanyak 2 juta benih dengan berat 7 pon akan menghasilkan 70.000 pon wortel dalam 1 hektar. Lahan pertanian wortel milik keluarga Mike sendiri seluas 75 hektar sehingga wortel yang dihasilkan ada sebanyak 5.250.000 pon. Perlu waktu 5 bulan untuk wortel tumbuh hingga siap panen. Proses pemanenan wortel juga menggunakan mesin bersistem navigasi. Sistem navigasi tersebut membuat proses pemanenan dilakukan secara otomasti sekaligus emastikan proses panen berada pada jalurnya. 

Wortel yang telah dipanen dipindahkan dari trailer menggunakan air untuk mencegah kerusakan sekaligus membersihkan wortel dari kotoran. Wortel yang telah dicuci kemudian dipotong dan dikupas. Pengupasan dilakukan sebanyak 2 kali menggunakan mesin yang bekerja dengan prinsip amplas. Wortel dialirkan dari atas, bergerak turun melewati permukaan mesin yang bertekstur seperti amplas. Baby carrot kemudian melalui proses grading sebelum akhirnya siap dikemas. 

Goldfish Crackers
Goldfish cracker merupakan camilan yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Serikat, Pepperidge Farm. Goldfishh cracker sebenarnya pertama kali diciptakan oleh perusahaan asal Swiss pada tahun 1959. Baru kemudian pada tahun 1962, pendiri dari Pepperidge Farm mengadoptasi crackers tersebut dan melakukan perubahan berupa penambahan keju cheddar. Adapun keju cheddar yang digunakan merupakan jenis cheddar America Midwest. Wilayah Midwest America memang terkenal dengan produk dairy dan turunannya, yang mana mayoritas sapi yang diternakkan di sana dibiarkan bebas di padang rumput yang cukup luas. Selain itu, mata air di wilayah tersebut dialiri oleh bebatuan limestone. Faktor-faktor tersebut dipercaya berperan pada kualitas susu yang lebih manis.


Proses produksi Goldfish crackers dimulai dengan mencampur bahan flavor berupa gula, garam, dan campuran sipces dengan ragi. Kemudian, campuran bahan kering tersebut dimasukkan ke dalam mesin mixer, bersama dengan keju cheddar. Setelah itu, mesin ditutup dan ke dalamnya dialirkan melalui pipa bahan berupa terigu dan air. Mesin berputar untuk mencampur bahan selama 15 menit. Bahan yang telah tercampur dan membentuk adonan dimasukkan ke dalam bin berkapasitas 1500 pound untuk di-resting selama beberapa waktu agar adonan dapat mengembang. Setelah itu, adonan melalui proses laminasi, yaitu proses pencetakkan adonan ke dalam bentuk lembaran dan penimpaan lembaran adonan tersebut membentuk lapisan-lapisan adonan. Lapisan adonan yang saling ditumpuk ini kemudian dialirkan ke mesin roller untuk menyatukan lapisan adonan tersebut. Tujuan utama dari proses laminasi ini adalah untuk membangun tekstur crackers yang ringan dan renyah. Lembaran adonan kemudian dicetak menjadi bentuk ikan menggunakan mesin cutter dan siap dipanggang dalam oven. 

Twinkies
Twinkies merupakan makanan kemasan berupa kue berwarna coklat keemasan yang berisikan krim vanila. Makanan tersebut merupakan makanan yang sering kali dibawa oleh masyarakat Amerika Serikat pada kotak makanannya. Tercatat, sebesar ½ miliar kue ini diproduksi setiap tahunnya. Selain itu, masyarakat Amerika juga menghabiskan sekitar 47 juta dollar untuk membeli Twinkies setiap tahunnya. Adapun perusahaan yang memproduksi produk ini adalah perusahaan Hostess, dengan pabrik terletak di Kansas. Pada tahun 1999, kue ini diikutsertakan ke dalam nation millenium time capsule oleh Bill Clinton sebagai salah satu objek yang menggambarkan kondisi dan indentitas Amerika Serikat pada waktu itu.


Bahan baku untuk adonan Twinkies mirip sekali dengan adonan cakes pada umumnya, yaitu terdiri dari gula, terigu, telur, air, dan garam. Proses pembuatan produk ini dimulai dengan pencampuran bahan membentuk adonan kue. Adonan kue kemudian disemprotkan ke dalam cetakan menggunakan alat depositor. Penggunaan alat memastikan kue yang dihasilkan memiliki ukuran yang sama. Untuk itu pula, pada mesin depositor dilakukan pengecekan kinerja mesin secara berkala, yaitu dengan pengambilan dan pengukuran berat dari sampel adonan. Adapun standar berat adonan adalah sebesar 33-34 gram. Cetakan yang berisi adonan kue kemudian dipanggang dalam oven. Setelah matang, kue dilewati ke mesin cream filler untuk menginjeksi kue dengan krim vanila.


Awalnya, kue Twinkies diisi dengan filling pisang. Namun, pada tahun 1940-an, terdapat kebijakan jatah konsumsi pisang Amerika Serikat dalam rangka menghadapi Perang Dunia Ke-2. Sehingga, isian pisang diganti menjadi krim vanila. Umur simpan kue Twinkies kurang lebih hanya 20 hari, dan akan lebih baik bila dikonsumsi pada minggu pertama dan kedua setelah produksi.

Comments

Popular posts from this blog

Fermentasi dalam Pembuatan Wine

Fermentasi adalah salah satu cara pemrosesan bahan pangan dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri atau jamur) atau enzim yang dihasilkan oeh mikroorganisme. Contoh penerapan dari fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme, yaitu pada pembuatan wine. Wine Wine bisa dibuat dari beberapa bahan dasar, terutama buah-buahan , seperti anggur, berry-berry-an bahkan pisang. Red wine and White wine Wine dengan bahan dasar anggur terdiri dari 2 jenis, wine merah ( red wine)  dan wine putih ( white wine ).  Red wine  terbuat dari anggur merah, sedangkan white wine   terbuat dari anggur putih. Sumber :  http://www.millfieldwines.com/red-or-white-making-the-right-decision/ Cara pembuatan wine dari anggur Pembuatan wine dengan bahan dasar anggur memanfaatkan yeast atau ragi  Saccharomyces cerevisiae . Berikut adalah tahapan dalam pembuatan wine. 1. Anggur dihancurkan hingga terbentuk jus. 2. Menambahkan gula dan yeast ke dalam jus. Yeast atau ra...

Pameran Produk Mahasiswa Universitas Surya

Pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2018, mahasiswa  Nutrition and Food Technology  Universitas Surya mengadakan pameran produk hasil tugas mata kuliah Keterampilan Manajemen.  Kunjungan ke display produk dodol durian "Dolan" Terdapat total 13 produk makanan yang dipamerkan, yaitu: Abon Ikan "Bon Bon" Permen Cokelat "Chocoday" Dodol Durian "Dolan" Telur Gabus Manis "Gaju" Enting-Enting Gepuk "Genting" Kastengel "Kaasstle" Nastar "Nastahhh" Opak Singkong "Oppa" Ampyang "Palmnotte" Emping Melinjo "Ping-O" Sambal Tempe Kering "Satempe" Sumpia "Tiga Saudara" Wajik "Wadjiek"

Potential Solutions to Global Food Crisis

Krisis pangan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam mengakses, memperoleh, atau membeli makanan. Salah satu sumber utama dari krisis pangan yang terjadi di dunia adalah adanya ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah penduduk dengan usaha untuk tentap menjaga ketersedian pangan sekaligus pelestarian lingkungan beserta ekosistemnya secara berkelanjutan. Masalah pertumbuhan jumlah manusia yang pesat juga diperparah dengan terjadinya kelangkaan air bersih, erosi/kerusakan tanah, dan perubahan iklim. Masalah-masalah tersebut kian memacu problema krisis pangan global. Fraser, dkk. dalam artikel jurnal yang berjudul "Biotechnology or Organic? Extensive or Intensive? Global or Local? A Critical Review of Potential Pathways to Resolve the Global Food Crisis" mengkaji berbagai perspektif dalam menyelesaikan isu krisis pangan beserta opini yang saling bertolak belakang terkait perspetif tersebut. Menurut Fraser, dkk., krisis pangan dapat disebabkan oleh dua hal: ...