Skip to main content

Keterampilan Manajemen 2.0: The Art of Management and Strategic Planning

Sumber: http://www.konsultan.co

Apa itu Manajemen?

Secara garis besar, kata manajemen berarti usaha memberdayakan sekelompok orang dan sumber daya lainnya secara efisien untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertiannya, manajemen menjadi disiplin ilmu yang penting dan pengaplikasiannya dapat dikaitkan ke cabang ilmu lain.

Pada post-post yang akan saya buat dalam blog ini terkait manajemen, pada permulaannya saya akan memberikan pembahasan yang mengacu pada ilmu manajemen dasar, hingga  ilmu manajemen tersebut berkembang menjadi bahasan tentang penerapan ilmu manajemen yang difokuskan ke bidang pangan.

Untuk post kali ini, saya akan membahas tentang penerapan manajemen dalam tahap inisiasi suatu organisasi. 

Alur Inisiasi Organisasi

Dalam tahapan inisiasi atau pembentukkan suatu organisasi, terdapat beberapa elemen penting yang harus ditetapkan dan nantinya akan menjadi fondasi dari organisasi tersebut. Berikut merupakan jabaran dan titik perbedaan dari masing-masing elemen:

Visi dan Misi
Saat mengunjungi suatu organisasi, instansi, atau perusahaan tertentu, seringkali kita melihat tulisan Visi&Misi yang terpampang besar dan apik terbingkai. Visi&Misi tersebut seperti bagian identitas yang dengan bangga dinyatakan kepada umum. Namun sebenarnya, apa yang membedakan Visi dengan Misi?

Visi adalah sesuatu gambaran atau angan-angan yang sifatnya abstrak dan belum bisa terukur. Sementara, Misi adalah bentuk yang lebih konkrit dari visi, berisikan langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai Visi. Namun, sama seperti Visi, Misi juga belum bisa terukur. Sebagai contoh, saya ambil Visi dan Misi yang dimiliki Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Visi
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”

Misi
Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas;
Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi; dan
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.


Tujuan
Tujuan merupakan luaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi yang didirikan. Tujuan utama pendirian dari semua perusahaan adalah profit. Bahkan, gerakan yang sifatnya non-profit pun juga harus mencari keuntungan (memiliki sumber dana) agar bisa beroperasi atau paling tidak balance. Suatu gerakan atau organisasi disebut non-profit dikarenakan keuntungan yang diperoleh tidak boleh diambil penanam modal atau pendiri (dalam hal ini untuk organisasi berupa yayasan). 

Sasaran
Sasaran merupakan tujuan yang diberikan batasan sehingga secara konkrit dapat terukur. Contoh: Mahasiswa ingin lulus dengan hasil memuaskan, sasaran yang ditetapkan adalah lulus sarjana dengan waktu maksimal 4 tahun dan IPK 3,60. Bisa dilihat bahwa sasaran memiliki kriteria yang terukur, yang dalam contoh kasus tersebut tercapainya tidaknya tujuan terukur dari waktu kuliah hingga lulus dan IPK. 

Rencana Strategis

Rencana harus memiliki tujuan dan sasaran yang dinyatakan, agar tidak menjadi angan-angan.


Apa yang membedakan rencana strategis dengan rencana biasa?
Ciri khas dari rencana strategis adalah bila rencana tersebut diubah, maka akan membutuhkan biaya yang besar. 

Dalam membangun rencana strategis, arah (direction) yang dipunya menjadi penting untuk diperhatikan. Rencana yang strategis haruslah diarahkan secara tepat sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, penting pula untuk menimbang sumber daya yang tersedia, mencakup:

  1. Sumber Daya Manusia (Human Resources)
  2. Anggaran (Budget)
  3. Aset (Assets)
  4. Waktu (Time)
  5. Koneksi (Networking)
Seringkali yang menjadi problema utama kita adalah terkait waktu. Sumber daya waktu menjadi hal yang crucial tapi sering kita lupakan. Ini karena, waktu tidak bisa kita pinjam atau beli, tidak bisa kita tambah, 1 hari terdiri dari 24 jam. Seringkali kita mengeluh kekurangan waktu. Namun sebenarnya akar permasalahannya terdapat pada bagaimana kita menyusun skala prioritas kita.

Apakah rencana strategis bisa terhambat?

Kenapa tidak, tentu bisa saja. Pada kenyataannya, banyak faktor risiko yang sudah berada di luar batas kemampuan kita untuk mencegah sebagai manusia dan hal itu dapat menghambat rencana kita. Oleh karena itu, saat menjalankan rencana yang sudah ada, seringkali kita mengambil suatu tindakan alternatif  yang menyimpang dari direction awal. Tindakan berbelok ini disebut maneuver atau taktik, yaitu gerakan sesaat yang tiba-tiba terjadi, dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan atau mengecoh lawan. Penyimpangan menjadi satu hal yang wajar. Namun, arahnya harus diatur agar tidak menyimpang terlalu jauh dan secepatnya kembali ke tujuan semula.

Kesimpulannya

Dalam melakukan segala sesuatu, haruslah Anda memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang jelas. Tujuan dan sasaran tersebut harus Anda nyatakan. Lalu, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ada, Anda harus merancang perencanaan yang matang serta menimbang segala sumber daya yang Anda punya. Kuncinya adalah Anda harus tau apa yang Anda miliki. Dengan begitu, Anda juga akan tau apa yang tidak Anda miliki.

Semoga post ini bermanfaat dan bisa diterapkan. Sampai jumpa di post-post berikutnya! :D

Comments

Popular posts from this blog

Fermentasi dalam Pembuatan Wine

Fermentasi adalah salah satu cara pemrosesan bahan pangan dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri atau jamur) atau enzim yang dihasilkan oeh mikroorganisme. Contoh penerapan dari fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme, yaitu pada pembuatan wine. Wine Wine bisa dibuat dari beberapa bahan dasar, terutama buah-buahan , seperti anggur, berry-berry-an bahkan pisang. Red wine and White wine Wine dengan bahan dasar anggur terdiri dari 2 jenis, wine merah ( red wine)  dan wine putih ( white wine ).  Red wine  terbuat dari anggur merah, sedangkan white wine   terbuat dari anggur putih. Sumber :  http://www.millfieldwines.com/red-or-white-making-the-right-decision/ Cara pembuatan wine dari anggur Pembuatan wine dengan bahan dasar anggur memanfaatkan yeast atau ragi  Saccharomyces cerevisiae . Berikut adalah tahapan dalam pembuatan wine. 1. Anggur dihancurkan hingga terbentuk jus. 2. Menambahkan gula dan yeast ke dalam jus. Yeast atau ra...

Pameran Produk Mahasiswa Universitas Surya

Pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2018, mahasiswa  Nutrition and Food Technology  Universitas Surya mengadakan pameran produk hasil tugas mata kuliah Keterampilan Manajemen.  Kunjungan ke display produk dodol durian "Dolan" Terdapat total 13 produk makanan yang dipamerkan, yaitu: Abon Ikan "Bon Bon" Permen Cokelat "Chocoday" Dodol Durian "Dolan" Telur Gabus Manis "Gaju" Enting-Enting Gepuk "Genting" Kastengel "Kaasstle" Nastar "Nastahhh" Opak Singkong "Oppa" Ampyang "Palmnotte" Emping Melinjo "Ping-O" Sambal Tempe Kering "Satempe" Sumpia "Tiga Saudara" Wajik "Wadjiek"

Potential Solutions to Global Food Crisis

Krisis pangan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam mengakses, memperoleh, atau membeli makanan. Salah satu sumber utama dari krisis pangan yang terjadi di dunia adalah adanya ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah penduduk dengan usaha untuk tentap menjaga ketersedian pangan sekaligus pelestarian lingkungan beserta ekosistemnya secara berkelanjutan. Masalah pertumbuhan jumlah manusia yang pesat juga diperparah dengan terjadinya kelangkaan air bersih, erosi/kerusakan tanah, dan perubahan iklim. Masalah-masalah tersebut kian memacu problema krisis pangan global. Fraser, dkk. dalam artikel jurnal yang berjudul "Biotechnology or Organic? Extensive or Intensive? Global or Local? A Critical Review of Potential Pathways to Resolve the Global Food Crisis" mengkaji berbagai perspektif dalam menyelesaikan isu krisis pangan beserta opini yang saling bertolak belakang terkait perspetif tersebut. Menurut Fraser, dkk., krisis pangan dapat disebabkan oleh dua hal: ...