![]() |
Sumber: http://www.konsultan.co |
Apa itu Manajemen?
Secara garis besar, kata manajemen berarti usaha memberdayakan sekelompok orang dan sumber daya
lainnya secara efisien untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertiannya, manajemen menjadi disiplin ilmu yang penting dan pengaplikasiannya dapat dikaitkan ke cabang ilmu lain.
Pada post-post yang akan saya buat dalam blog ini terkait manajemen, pada permulaannya saya akan memberikan pembahasan yang mengacu pada ilmu manajemen dasar, hingga ilmu manajemen tersebut berkembang menjadi bahasan tentang penerapan ilmu manajemen yang difokuskan ke bidang pangan.
Untuk post kali ini, saya akan membahas tentang penerapan manajemen dalam tahap inisiasi suatu organisasi.
Alur Inisiasi Organisasi
Dalam tahapan inisiasi atau pembentukkan suatu organisasi, terdapat beberapa elemen penting yang harus ditetapkan dan nantinya akan menjadi fondasi dari organisasi tersebut. Berikut merupakan jabaran dan titik perbedaan dari masing-masing elemen:
Visi dan Misi
Saat mengunjungi suatu organisasi, instansi, atau perusahaan tertentu, seringkali kita melihat tulisan Visi&Misi yang terpampang besar dan apik terbingkai. Visi&Misi tersebut seperti bagian identitas yang dengan bangga dinyatakan kepada umum. Namun sebenarnya, apa yang membedakan Visi dengan Misi?
Visi adalah sesuatu gambaran atau angan-angan
yang sifatnya abstrak dan belum bisa terukur. Sementara, Misi adalah bentuk yang lebih konkrit dari visi, berisikan langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai Visi. Namun, sama seperti Visi, Misi juga belum bisa terukur. Sebagai contoh, saya ambil Visi dan Misi yang dimiliki Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Visi
“Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”
Misi
Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas;
Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi; dan
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
Tujuan
Tujuan merupakan luaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi yang didirikan. Tujuan utama pendirian dari semua perusahaan adalah
profit. Bahkan, gerakan yang sifatnya non-profit pun juga harus mencari keuntungan (memiliki sumber dana) agar bisa beroperasi atau paling tidak balance. Suatu gerakan atau organisasi disebut non-profit dikarenakan keuntungan yang diperoleh tidak boleh diambil penanam modal atau pendiri (dalam hal ini untuk organisasi berupa yayasan).
Sasaran
Sasaran merupakan tujuan yang diberikan batasan sehingga secara konkrit dapat terukur. Contoh: Mahasiswa ingin lulus dengan hasil memuaskan, sasaran yang ditetapkan adalah lulus sarjana dengan waktu maksimal 4 tahun dan IPK 3,60. Bisa dilihat bahwa sasaran memiliki kriteria yang terukur, yang dalam contoh kasus tersebut tercapainya tidaknya tujuan terukur dari waktu kuliah hingga lulus dan IPK.
Rencana Strategis
Rencana harus memiliki tujuan dan sasaran yang dinyatakan, agar tidak menjadi angan-angan.
Apa yang membedakan rencana
strategis dengan rencana biasa?
Ciri khas dari rencana strategis adalah bila rencana tersebut diubah, maka akan membutuhkan biaya yang besar.
Dalam membangun rencana strategis, arah (direction) yang dipunya menjadi penting untuk diperhatikan. Rencana yang strategis haruslah diarahkan secara tepat sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, penting pula untuk menimbang sumber daya yang tersedia, mencakup:
Dalam membangun rencana strategis, arah (direction) yang dipunya menjadi penting untuk diperhatikan. Rencana yang strategis haruslah diarahkan secara tepat sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, penting pula untuk menimbang sumber daya yang tersedia, mencakup:
- Sumber Daya Manusia (Human Resources)
- Anggaran (Budget)
- Aset (Assets)
- Waktu (Time)
- Koneksi (Networking)
Seringkali yang menjadi problema utama kita adalah terkait waktu. Sumber daya waktu menjadi hal yang crucial tapi sering kita lupakan. Ini karena, waktu tidak bisa kita pinjam atau beli, tidak bisa kita tambah, 1 hari terdiri dari 24 jam. Seringkali kita mengeluh kekurangan waktu. Namun sebenarnya akar permasalahannya terdapat pada bagaimana kita menyusun skala prioritas kita.
Apakah rencana strategis bisa terhambat?
Kenapa tidak, tentu bisa saja. Pada kenyataannya, banyak faktor risiko yang sudah berada di luar batas kemampuan kita untuk mencegah sebagai manusia dan hal itu dapat menghambat rencana kita. Oleh karena itu, saat menjalankan rencana yang sudah ada, seringkali kita mengambil suatu tindakan alternatif yang menyimpang dari direction awal. Tindakan berbelok ini disebut maneuver atau taktik, yaitu gerakan sesaat yang tiba-tiba terjadi, dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan atau mengecoh lawan. Penyimpangan menjadi satu hal yang wajar. Namun, arahnya harus diatur agar tidak menyimpang terlalu jauh dan secepatnya kembali ke tujuan semula.
Semoga post ini bermanfaat dan bisa diterapkan. Sampai jumpa di post-post berikutnya! :D
Apakah rencana strategis bisa terhambat?
Kenapa tidak, tentu bisa saja. Pada kenyataannya, banyak faktor risiko yang sudah berada di luar batas kemampuan kita untuk mencegah sebagai manusia dan hal itu dapat menghambat rencana kita. Oleh karena itu, saat menjalankan rencana yang sudah ada, seringkali kita mengambil suatu tindakan alternatif yang menyimpang dari direction awal. Tindakan berbelok ini disebut maneuver atau taktik, yaitu gerakan sesaat yang tiba-tiba terjadi, dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan atau mengecoh lawan. Penyimpangan menjadi satu hal yang wajar. Namun, arahnya harus diatur agar tidak menyimpang terlalu jauh dan secepatnya kembali ke tujuan semula.
Kesimpulannya
Dalam melakukan segala sesuatu, haruslah Anda memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang jelas. Tujuan dan sasaran tersebut harus Anda nyatakan. Lalu, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ada, Anda harus merancang perencanaan yang matang serta menimbang segala sumber daya yang Anda punya. Kuncinya adalah Anda harus tau apa yang Anda miliki. Dengan begitu, Anda juga akan tau apa yang tidak Anda miliki.Semoga post ini bermanfaat dan bisa diterapkan. Sampai jumpa di post-post berikutnya! :D
Comments
Post a Comment