Di Indonesia, cara memerah sapi yang baik dan benar serta memenuhi standar masih sangat jarang ditemui. Pemerahan sapi dilakukan seadanya. Padahal, cara memerah sapi mempengaruhi hasil produksi susu yang dihasilkan. Ini mungkin terjadi karena masih terbatasnya alat-alat serta pengetahuan (sumber daya manusia) yang ada pada para peternak sapi perah. Masalah yang mendasar yang sering dihadapi adalah penyakit mastitis. Penyakit mastitis adalah penyakit pada kelenjar susu sapi yang bisa menular ke manusia. Berbeda di luar negeri, pemerahan susu dilakukan dengan standar tertentu sehingga bisa menghasilkan susu berkualitas tinggi dan juga menjaga kondisi kesehatan dari sapi penghasil susu itu sendiri.
![]() |
Pemerahan susu sapi di Indonesia Sumber foto : http://www.livestockreview.com/wp-content/uploads/2013/07/tern-sapi-perah2.jpg |
Tujuan dilaksanakannya proses pemerahan susu ini adalah
- Menghasilkan susu dengan kualitas maksimum
- Meminimalisasi dan mencegah serangan infeksi mastitis
- Meminimalisasi tingkat stres pada sapi
1. Meminimalisasi tingkat stres pada sapi
Tingkat stres pada sapi ternyata juga bisa mempengaruhi jumlah susu yang dihasilkan. Sapi yang stres cenderung mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon adrenalin yang mengalir di dalam darah akan menghambat keluarnya hormon oksitosin dari otak sapi. Hormon oksitosin ini yang memacu diproduksinya susu sapi. Karena itu, tingkat stres yang tinggi pada sapi saat diperah bisa menyebabkan penurunan produksi susu sapi.
2. Menggunakan sarung tangan
Sebelum menggunakan sarung tangan disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun. Penggunaan sarung tangan sebelum melakukan pemerahan harus dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara tangan pemerah yang kotor dengan kelenjar susu sapi.
3. Membersihkan kelenjar susu pada sapi
Pembersihan kelenjar susu sapi disarankan hanya dilakukan dengan mengelap kelenjar susu sapi dengan handuk halus yang kering. Pembersihan kelenjar susu sapi menggunakan air tidak disarankan karena penggunaan air meningkatkan peluang kontaminasi dengan bakteri penyebab mastitis. Pembersihan dengan air hanya dilakukan bila benar-benar dalam keadaan terpaksa, yaitu saat kelenjar susu sapi benar-benar kotor. Pembersihan dengan air dialakukan hanya pada puting sapi, bukan keseluruhan kelenjar susunya.
4. Forestrip
Forestrip adalah tindakan yang dilakukan dengan memencet masin-masing puting susu sapi dan mengeluarkan beberapa tetes susu. Hal ini dilakukan untuk mengetes kemungkinan susu sapi terkontaminasi oleh penyakit mastitis. Selain itu, tindakan ini dapat menstimulasi kelenjar susu untuk menghasilkan susu. Tindakan ini biasanya dilakukan selama 10-20 detik tiap sapi.
5. Pre-dip
Pre-dip adalah tindakan yang dilakukan dengan mencelupkan puting sapi ke dalam cairan tertentu (sanitizer) yang bisa membunuh bakteri yang ada pada puting sapi sebelum dilakukan pemerahan. Proses pre-dip ini dilakukan selama 30 detik sebelum dilakukan tahap selanjutnya, yaitu pengeringan kelenjar susu sapi.
6. Pengeringan kelenjar susu pada sapi
Pengeringan kelenjar susu sapi harus dilakukan secara menyeluruh, jangan sampai ada bagian yang belum kering secara sempurna. Pastikan tiap sapi menggunakan handuk yang berbeda untuk menjaga kesterilannya. Handuk yang sudah dipakai harus dicuci menggunakan air panas bersuhu diatas 140°F, detergen dan sanitizer.
7. Memasang alat pemerah susu sapi
Setelah kelenjar susu sapi benar-benar kering, pasang alat pemerah susu sapi. Pemasangan alat pemerah susu sapi dilakukan 1-1.5 menit setelah proses forestrip. Pemasangan alat pemerah susu sapi harus dilakukan secar benar, jangan sampai terlalu longgar karena alat yang dipasang longgar dapat lepas di tengah proses pemerahan.
8. Melepas alat pemerah susu sapi
Alat pemerah susu ada yang dilepas secara manual dan ada yang bisa lepas secara otomatis. Bila alat pemerah susu sapi dilepas secara manual, melepas alat dari puting sapi harus dialkukan dengan hati-hati. Pelepasan alat tidak boleh dilakukan secara paksa karena bisa melukai kelenjar susu sapi.
9. Post-dip
Post-dip adalah tindakan mencelupkan puting sapi ke cairan pembunuh bakteri yang dilakukan setelah pemerahan susu sapi. Post-dip bisa dilakukan dengan menggunakan alat semprot selain dicelup. Mengecek efektivitas proses post-dip dapat dilakukan dengan membungkus puting sapi yang sudah diberi perlakuan dengan handuk kertas. Perlakuan post-dip dengan cara disemprot kurang efektif, terbukti dengan adanya bagian putih yang tidak terkena cairan sanitasi pada handuk kertas saat dilakukan pengujian.
Sumber :
Video of Milking Procedures for Maximum Milk Quality by UK College of Agriculture, Food, and Environment @youtube
Link : https://www.youtube.com/watch?v=mBgon39usbQ
Sumber :
Video of Milking Procedures for Maximum Milk Quality by UK College of Agriculture, Food, and Environment @youtube
Link : https://www.youtube.com/watch?v=mBgon39usbQ
Comments
Post a Comment