Asam borat dan senyawa turunannya, boraks merupakan senyawa yang mengandung atom boron. Boron sendiri merupakan elemen yang tidak terjadi secara alami dalam lingkungan, namun ditemukan terikat dengan atom oksigen, biasanya dalam bentuk borat. Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa turunan boron yang jumlahnya paling banyak ditemukan di manusia dan lingkungan.
Bentuk Fisik
Asam borat (H3BO3) diperoleh melalui proses asidifikasi dari garam borat dalam pelarut air. Senyawa ini tersedia secara komersial dalam bentuk kristal, granula, atau cairan tidak berwarna dan tidak berbau. Boraks (Na2B4O7.10H2O) merupakan senyawa dekahidrat dari natrium tetraborat dan tersedia dalam bentuk kristal, granula, atau bubuk tidak berbau. Senyawa yang merupakan senyawa turunan asam borat ini bila larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat.
Penggunaan
Asam borat dan boraks sering digunakan dalam industri, yaitu dalam:
- Produksi insulasi serat kaca
- Industri keramik
- Insektisida
- Pestisida
- Pengawet kayu
- Detergen (pemutih pakaian)
Penyalahgunaan Asam Borat dan Senyawa Turunannya dalam Pangan
Berdasarkan Permenkes nomor 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, asam borat dan senyawa turunannya merupakan salah satu bahan yang dilarang penambahannya dalam pangan. Namun, penyalahgunaan ini masih sering kita jumpai dan terjadi. Penyalahgunaan asam borat sering ditemukan dalam produk pangan jus jeruk dan minuman buah-buahan lain, produk susu, dan bir. Semantara, boraks sering disalahgunakan sebagai pengawet pada pangan mie, bakso, dan kerupuk.
Padahal, senyawa asam borat dan turunannya berbahaya bila dikonsumsi manusia. Senyawa bersifat iritan dan racun bagi sel-sel tubuh. Bila tertelan, senyawa ini juga akan tertimbun dan terakumulasi sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, usus, dan otak. Beberapa studi pada hewan uji juga menemukan adanya efek toksisitas senyawa asam borat terhadap sistem reproduksi pria, kulit, dan sistem saraf pusat, serta adanya penghambatan dalam pertumbuhan. Selain itu pula, dari hasil pengujian ditemukan bahwa boraks dapat menyebabkan degenerasi dan infertilitas testis.
Gejala kerusakan yang ditimbulkan sendiri meliputi:
- Rasa mual
- Muntah
- Diare
- Kejang perut
- Gangguan peredaran darah
- Kejang-kejang
- Koma hingga kematian
Comments
Post a Comment