Skip to main content

Budaya Makanan #1 - Mengenal Makanan Khas Indonesia

Sebagai universitas di Indonesia, pemerintah memiliki kebijakan untuk mewajibkan seluruh fakultas, baik yang berpusat pada ilmu sosial maupun alam untuk juga menyisipkan mata kuliah yang mempelajari tentang kebudayaan Indonesia. Sehingga tentunya peraturan tersebut juga berlaku di Universitas Surya. Agar pembelajaran mengenai budaya Indonesia menjadi lebih relevan terhadap program studinya, maka lahirlah mata kuliah "Budaya Makanan" yang merupakan salah satu mata kuliah wajib dari program studi Teknologi Pangan di Universitas Surya. Seperti namanya, pada mata kuliah tersebut akan dipelajari sejarah atau asal usul munculnya makanan-makanan tradisional yang ada di Indonesia. 

Adapun agenda pada pertemuan pertama mata kuliah "Budaya Makanan" adalah pembentukkan kelompok tugas dan penentuan makanan tradisional Indonesia yang akan dikaji oleh setiap kelompok. Terdapat 10 makanan tradisional yang akan dikaji, yaitu:

1. Bestik Solo
Bestik Pak Dharmo
Sumber: Akun Twitter Koran JITU

Merupakan makanan adaptasi dari makanan luar negri beef steak dan merupakan makanan peninggalan kolonial Belanda. Bestik Solo berbahan dasar daging sapi cincang yang dimasak dalam bentuk kuah berwarna kecoklatan dan berasa gurih manis. Selain daging sapi, bestik solo juga berisikan topping berupa tomat, kentang goreng, dan wortel.  Penggunaan daging sapi juga dapat digantikan dengan jeroan, daging ayam, hingga telur.

2. Soto Betawi
Soto Betawi
Sumber: Wikipedia

Merupakan salah satu jenis soto Indonesia khas suku Betawi yang cukup populer di Jakarta. Elemen utama yang menyusun soto adalah kaldu, daging/jeroan, dan sayuran. Soto Betawi merupakan jenis soto yang menggunakan isian daging atau jeroan sapi. Daging atau jeroan dimasak pada santan kelapa maupun susu sapi, bersama dengan bumbu dan rempah. Soto betawi biasanya juga disajikan dengan potongan kentang yang telah digoreng, tomat, dan emping.

3. Siomay
Siomay
Sumber: https://salimahfood.com

Merupakan makanan Indonesia yang diadaptasi dari makanan China-Shumai. Siomay dibuat dengan bahan baku berupa daging ikan (biasanya tenggiri) dan tepung yang diadon kemudian dikukus. Siomay kemudian disajikan dengan saus kacang dan kecap manis. Saos ini yang paling membedakan dengan Shumai dari China, yang mana Shumai disajikan dengan saus berwarna merah yang memiliki rasa asam manis dan sedikit pedas.

4. Rawon
Rawon
Sumber: Wikipedia

Merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Makanan ini menggunakan biji keluak sebagai pemberi flavor utama dan warna hitam pada kuah rawon. Adapun isian rawon adalah daging/jeroan sapi yang dimasak dengan keluak dan rempah lain seperti bawang putih, jahe, kunyit, cabai merah, dan sebagainya. Rawon biasa dimakan bersama nasi putih hangat dan makanan pendamping seperti telur asin, kerupuk udang, dan sambal.

5. Brenebon
Brenebon
Sumber: http://cybertemplar.blogspot.com

Merupakan makanan yang berasal dari daerah timur Indonesia, berupa sup kacang merah. Makanan ini merupakan adaptasi makanan Belanda. Brenebon dibuat dengan memasak daging (aslinya menggunakan bagian kaki babi) selama waktu tertentu hingga empuk, kemudian dimasak bersama dengan kacang merah dan dibumbui dengan berbagai bumbu dan rempah, seperti garam, bawang putih, bawang merah, cabai, cengkeh, dan sebagainya.

6. Kaledo
Kaledo
Sumber: https://pramukapos.com

Yang juga singkatan dari Kaki Lembu Dolangga merupakan makanan khas masyarakat Donggala, Sulawesi Tengah. Makanan ini mirip dengan sop buntut, namun menggunakan bahan baku berupa bagian lutut dari lembu dan dalam penyajiannya, kaledo dimakan bersama singkong rebus. Penggunaan bagian lutut yang kaya akan sum-sum membuat kaledo biasanya dimakan dengan alat bantu berupa sedotan.

7. Naniura
Naniura
Sumber: https://travel.detik.com

Merupakan makanan khas suku Batak, Sumatera Utara. Dibuat dari bahan baku utama berupa ikan (umumnya ikan mas). Pada pembuatan makanan ini, ikan tidak dimasak (melalui proses panas) melainkan difermentasi. Ikan segar yang sudah dibersihkan dan dibuang sisiknya digarami dan diberikan asam, kemudian didiamkan selama 4-5 jam. Setelah itu, campuran bumbu yang telah disiapkan dibubuhi pada permukaan daging ikan. 

8. Klapertart
Klapertart
Sumber: http://www.resepmamakusuka.com

Merupakan kue khas Manado, Sulawesi Utara. Kue ini dibuat dari bahan-bahan berupa terigu, susu, kelapa, mentega, dan telur dan dimakan pada keadaan dingin. Bahan-bahan yang telah dicampur kemudian dipanggang dan dapat diberikan topping berupa kismis, keju, almond, dsb.

9. Lepet
Lepet
Sumber: Wikipedia

Merupakan camilan / kue basah khas Indonesia yang dibuat dari bahan baku berupa beras ketan dna kacang yang dimasak dalam santan dan dibungkus di daun janur (daun muda dari pohon palma seperti kelapa). Makanan ini mirip dengan lontong, namun penggunaan ketan membuat lepet bertekstur lebih lengket dan penggunaan santan dan kacang membuat rasanya lebih gurih dan berlemak.

10. Bakcang
Bakcang
Sumber: https://www.food123.com.tw

Merupakan makanan masyarakat Tionghua. Bakcang sendiri terdiri dari suku kata "Bak" yang berarti daging dan "Cang" yang berarti berisi. dibuat dari bahan berupa beras ketan yang diisi dengan daging, jamur, telur, bumbu-bumbu, dan isian lain. Isian bakcang tersebut dibungkus menggunakan daun bambu panjang yang telah dimasak untuk selanjutnya dikukus. Membungkus bakcang membutuhkan suatu keahlian tertentu, yang mana harus dipastikan dibungkus dengan cukup rapat sehingga isian tidak keluar selama pengukusan.

Pengkajian untuk setiap topik makanan dilakukan dari segi teknologi pangan dan budayanya. Target akhir dari mata kuliah ini adalah membuat artikel untuk di-publish di jurnal internasional.

Nantikan selalu post-post saya berikutnya di blog ini seputar kebudayaan dari makanan yang ada di Indonesia. Terima kasih kepada para pembaca, semoga bermanfaat! 😁

Comments

Popular posts from this blog

Fermentasi dalam Pembuatan Wine

Fermentasi adalah salah satu cara pemrosesan bahan pangan dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri atau jamur) atau enzim yang dihasilkan oeh mikroorganisme. Contoh penerapan dari fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme, yaitu pada pembuatan wine. Wine Wine bisa dibuat dari beberapa bahan dasar, terutama buah-buahan , seperti anggur, berry-berry-an bahkan pisang. Red wine and White wine Wine dengan bahan dasar anggur terdiri dari 2 jenis, wine merah ( red wine)  dan wine putih ( white wine ).  Red wine  terbuat dari anggur merah, sedangkan white wine   terbuat dari anggur putih. Sumber :  http://www.millfieldwines.com/red-or-white-making-the-right-decision/ Cara pembuatan wine dari anggur Pembuatan wine dengan bahan dasar anggur memanfaatkan yeast atau ragi  Saccharomyces cerevisiae . Berikut adalah tahapan dalam pembuatan wine. 1. Anggur dihancurkan hingga terbentuk jus. 2. Menambahkan gula dan yeast ke dalam jus. Yeast atau ra...

Pameran Produk Mahasiswa Universitas Surya

Pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2018, mahasiswa  Nutrition and Food Technology  Universitas Surya mengadakan pameran produk hasil tugas mata kuliah Keterampilan Manajemen.  Kunjungan ke display produk dodol durian "Dolan" Terdapat total 13 produk makanan yang dipamerkan, yaitu: Abon Ikan "Bon Bon" Permen Cokelat "Chocoday" Dodol Durian "Dolan" Telur Gabus Manis "Gaju" Enting-Enting Gepuk "Genting" Kastengel "Kaasstle" Nastar "Nastahhh" Opak Singkong "Oppa" Ampyang "Palmnotte" Emping Melinjo "Ping-O" Sambal Tempe Kering "Satempe" Sumpia "Tiga Saudara" Wajik "Wadjiek"

Potential Solutions to Global Food Crisis

Krisis pangan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan dalam mengakses, memperoleh, atau membeli makanan. Salah satu sumber utama dari krisis pangan yang terjadi di dunia adalah adanya ketidakseimbangan antara peningkatan jumlah penduduk dengan usaha untuk tentap menjaga ketersedian pangan sekaligus pelestarian lingkungan beserta ekosistemnya secara berkelanjutan. Masalah pertumbuhan jumlah manusia yang pesat juga diperparah dengan terjadinya kelangkaan air bersih, erosi/kerusakan tanah, dan perubahan iklim. Masalah-masalah tersebut kian memacu problema krisis pangan global. Fraser, dkk. dalam artikel jurnal yang berjudul "Biotechnology or Organic? Extensive or Intensive? Global or Local? A Critical Review of Potential Pathways to Resolve the Global Food Crisis" mengkaji berbagai perspektif dalam menyelesaikan isu krisis pangan beserta opini yang saling bertolak belakang terkait perspetif tersebut. Menurut Fraser, dkk., krisis pangan dapat disebabkan oleh dua hal: ...